MENCUCI TANGAN (SCRUBBING) DENGAN TEKNIK STERIL
Pengertian:
Mencuci tangan steril adalah mensuci hamakan kuman khususnya bila akan melakukan tindakan dengan teknik steril.
Tujuan :
- Mencegah infeksi silang
- Membebaskan tangan dari kuman dan mencegah kontaminasi tangan
NO
|
TAHAP-TAHAP MELAKUKAN TINDAKAN
|
1
|
Menyiapkan alat:air hangat mengalir, cairan desinfektan dan pompanya, sikat steril. Lidi kuku
|
2
|
Mengecek:
-pastikan topi dan masker sudah terpasang dengan benar dan nyaman dipakai,
-pastikan lengan baju diatas siku, kuku jari tangan pendek, perhiasan (gelang, cincin, jam tangan) dilepas
|
3
|
Membasahi tangan dengan air sampai lengan bawah (siku)
|
4
|
Mengambil cairan desinfektan dan meratakannya ke seluruh permukaan tangan sampai siku
|
5
|
Membilas tangan dengan posisi telapak tangan lebih tinggi dari siku
|
6
|
Membersihkan kuku-kuku dengan nail cleaner/lidi kuku (bila kuku kotor)
|
7
|
Menggossok dengan sikat mulai dari telapak tangan, punggung tangan, ujung kuku, sela-sela jari
|
8
|
Kemudian
menggosok bagian atas lengan tangan sampai selesai dilanjutkan dengan
bagian atas lengan tangan yang lain, dilanjutkan menggosok lengan
bawah sampai bawah siku dilanjutkan menggosok bagian lengan bawah pada
tangan yang lain dengan posisi telapak tangan lebih tinggi dari siku
|
9
|
Membilas dengan air mengalir dengan posisi telapak tangan lebih tinggi dari siku
|
10
|
Menghindari tangan menyentuh benda lain yang tidak steril disekitarnya
|
MEMAKAI ALAT PELINDUNG
(MASKER, KACA MATA DAN ALAS KAKI)
Pengertian umum:
Suatu
tindakan menutup bagian tubuh sebagai kewspadaan untuk mengurangi
transmisi atau kontaminasi tehadap droplet atau mikrooganisme.
Pengertian khusus:
1. Memakai masker
- Definisi:
Adalah suatu tindakan menutup mulut dan hidung guna mencegah terhirupnya droplet melalui udara
- Tujuan
- Untuk melindungi perawat dari infeksi pernafasan
- Mencegah penyebaran panyakit
- Menguragi angka kejadian infeksi
· Syarat – syarat penggunaan masker yang baik:
- Ukuran masker harus cukup untuk melindungi mulut dan hidung
- Satu masker hanya dipakai untuk satu orang
- Bila menjadi lembab harus segera diganti, karena pada bagian yang lembab bakteri mudah bersarang.
- Masker harus sekali pakai/ di rendam pada larutan disinfektan
· Persiapan alat
Masker bersih sekali pakai
· Prosedur pelaksanaan:
NO
|
TAHAP-TAHAP MELAKUKAN TINDAKAN
|
1
|
Mengambil masker, dan temukan tepi atas masker (biasanya mempuyai strip logam lunak)
|
2
|
Pegang masker pada kedua tali ( tali biasanya elastik)
|
3
|
Tempelkan masker pada hidung dan pastikan bagian strip logam menempel pada batang hidung
|
4
|
Ikatkan
kedua tali bagian atas di puncak kepala melalui tepi atas telinga (
jangan menyentuh daun telinga bagian atas karena risiko infeksi)
|
5
|
Setelah tali atas terikat kembali ikatkan tali bawah pada sekitar leher anda, dengan memastikan masker tepat menutup dagu.
|
6
|
Jika
sudah selesai mengikat tali kemudian cubit atau tekuk strip logam
tepat pada batang hidung atas sesuai kebutuhan tetapi harus rapat.
|
7
|
Anda siap melaksanakan tindakan keperawatan
|
· Prosedur melepas masker:
- Bila anda menggunakan sarung tangan (handscound) lepaskan telebih dahulu dan kemudian cuci tangan
- Lepaskan kedua ikatan dan ambil masker kemudian lipat menjadi stengah dengan permukaan dalam saling berhadapan
- Buanglah masker pada tempat yang di sediakan atau didisnfektan.
2. Memakai kaca mata
Adalah suatu tindakan untuk mencegah percikan droplet ke bagian mata perawat
3. Memakai alas kaki
Adalah
suatu tindakan untuk melindungi telapak kaki dari droplet-droplet yang
jatuh ke lantai sehingga dapat mencegah penularan infeksi.
MEMEKAI SKORT ISOLASI
Skort isolasi adalah
suatu tindakan menggunakan pakaian khusus dalam merawat pasien isolasi guna menghindari penyebaran dan penularan penyakit.
· Tujuan :
- Mencegah terjadinya kontaminasi dari perawat dan sebagai proteksi bagi perawat
- Mencegah pindahnya mikroorganisme dari perawat (teknik pertahanan)
- Mencegah infeksi nosokomial pada pasien
· Prosedur pelaksanaan:
NO
|
TAHAP PELAKSANAAN TINDAKAN
|
1
|
Mencuci tangan
|
2
|
Mengambil skort
|
3
|
Pegang pada bagian bahu sebelah dalam kemudian kedua tangan di masukan bersama-sama
|
4
|
dan tali diikatkan pada pinggang bagian belakang dengan membentuk simpul sederhana agar mudah melepasnya
|
5
|
Jika sudah selesai melakukan tindakan keperawatan, skort dilepas dan bagian luarnya di lipat kedalam (dibalik)_
|
6
|
Setelah itu lalu cuci tangan kembali agar terhindar dari kontaminasi kotoran
|
PENGELOLAHAN ALAT DAN BAHAN TERKONTAMINASI
· Pengertian secara umum adalah
tindakan mensuci hamakan alat-alat medis dari kuman pathogen yang melekat pada alat-alat tersebut setelah digunakan.
· Tujuan:
- Mensterilkan atau mendesinfektan alat-alat medis
a. Membersihkan dan Mensterilkan sarung tangan/handscond
· Persiapan alat
- Sarung tangan kotor
- Sabun
- Kain pengering
- Talk
- Formalin (tablet)
- Tromol/stoples
· Prosedur pelaksanaan
NO
|
TAHAP-TAHAP MELAKSANAKAN TINDAKAN
|
1
|
Memeriksa
handscond apakah bocor atau tidak dengan memasukan udara ke dalam
handscond, kemudian di celupkan kedalam air bersih kalau bocor
singkirkan
|
2
|
Mengeringkan
dengan menggantungkan lalu dilap dengan kain bersih baik sisi dalam
ataupun sisi luar ( hati-hati jangan sampai sobek)
|
3
|
Berikan bedak /talk tipis-tipis pada kedua sisinya atau satu sisi dalamnya saja
Kemudian diatur sepasang-sepasang kanan-kir sesuai ukuran dan dilipat
|
4
|
Sarung tangan di sterilkan di dalam tromol/stoples tertutup selama 24 jam ( di hitung mulai jam berapa memasukan)
|
5
|
Setelah selesai rapikan alat-alat
|
b. Vlamberen (Mensterilkan dengan cara membakar)
· Persiapan alat
- Bak alat/papan kayu bersih
- Minyak spirtus
- Korek api
- Piala ginjal berisi air
- Beberapa buah kapas bulat
- Korentang steril
- Tromol yang berisi kassa steril
· Prosedur pelaksanaan:
NO
|
TAHAP-TAHAP MELAKUKAN TINDAKAN
|
1
|
Alat – alat yang akan disterilkan dicuci hingga bersih kemudian dikeringkan
|
2
|
Alat
keperluan ( alat dan bahan)dan alat yang akan disterilkan di siapkan
diatas meja dan masukkan kedalam bak alat atau di atas papan kayu
|
3
|
Bola
kapas dibasahi dengan sepirtus, jangan terlalu basah kemudian di
letakkan diantara alat-alat medis menggunakan korentang
|
4
|
korek dinyalakan dan sulutkan ke dalam bak alat tepat pada kapas
|
5
|
Jika sudah padam, ambil kapas dengan korentang steril dan di masukkan kedalam piala ginjal yang berisi air.
|
6
|
Kemudian bersihkan alat-alat medis dengan kassa steril/stuffer steril
|
7
|
Setelah selesai kambalikan alat-alat ketempat semula dan rapikan
|
· Pertimbangan keselamatan:
- Pada waktu membakar semua bahan yang mudah terbakar harus disingkirkan untuk mencegah kebakaran
- Memvlamber sebaiknya diatas meja kayu jangan sekali-kali di atas kain atau meja kaca karena berbahaya
- Hindarkan dari tiupan angin dan jangan ditiup.
c. Mensterilkan alat-alat dari logam
· Persiapan alat dan bahan
- Menyediakan kom yang berisi air bersih atau bias mengunakan kran (air mengalir)
- Sabun dan lisol 2%
- Lap dan kain kassa
- Sterilisator
· Prosedur pelaksanaan:
NO
|
TAHAP-TAHAP MELAKUKAN TINDAKAN
|
1
|
Semua
alat – alat yang akan disterilkan dicuci hingga bersih pada air
mengalir kemudian direndam pada larutan lisol 2% selama 2 jam
|
2
|
Setelah direndam kemudian di cuci dengan sabun dan dibilas sampai bersih
|
3
|
Sesudah dibersihkan kemudian masukkan alat kedalam sterilisator yang telah diisi air mendidih/panas, dan didihkan selama 15-20 menit
|
4
|
Setelah steril alat-alat tersebut diangkat menggunakan korentang steril dan dimasukkan kedalam bak steril atau bak instumen
(vloistof)
|
5
|
Stelah selesai bereskan alat-alat
|
d. Mendesinfektan dan Mensterilkan alat-alat dari gelas
· Alat dan bahan
Sama seperti diatas hanya ditambahkan lidi kapas jika perlu
· Prosedur pelaksanaan:
NO
|
TAHAP-TAHAP MELAKUKAN TINDAKAN
|
1
|
Semua
alat – alat yang akan disterilkan dicuci hingga bersih pada air
mengalir kemudian direndam pada larutan lisol 2% selama 2 jam
|
2
|
Setelah direndam kemudian di cuci dengan sabun dan dibilas sampai bersih
|
3
|
Sesudah dibersihkan kemudian masukkan alat kedalam sterilisator yang telah diisi air dingin, dan didihkan selama 15-20 menit
|
4
|
Setelah steril alat-alat tersebut diangkat menggunakan korentang steril dan dimasukkan kedalam bak/tempat penyimpanan steril
|
5
|
Stelah selesai bereskan alat-alat
|
e. Mensterilkan alat-alat dari bahan karet
· Alat dan bahan
- Bensin
- Spuit
- Kapas
- Air hangat
· Prosedur pelaksanaan:
NO
|
TAHAP-TAHAP MELAKUKAN TINDAKAN
|
1
|
Semua alat – alat, misal alat seperti ksteter, sonde/NGT dibersihkan, jika ada bekas plaster dibersihkan dengan bensin
|
2
|
Kemudian rendam dengan larutan lisol 2% selama 2 jam
|
3
|
Sesudah
direndam kemudian dicuci dengan sabun dan dibilas, bagian dalam
(lumen) di semprot dengan spuit yang brisi air hangat sambil dipijat
dan pastikan sudah bersih
|
4
|
Kemudian direbus selama 3-5 menit dalam air mendidih ( alat-alat dimasukkan setelah air mendidih)
|
5
|
Stelah selesai bereskan alat-alat
|
KONSEP ASEPSIS
Perawat
mempunyai peranan yang penting dalam meminimalkan terjadinya infeksi
serta penyebaran infeksi yaitu dengan cara melaksanakan teknik aseptik
Aseptik
merupakan suatu keadaan dimana tidak adanya pathogen penyebab
terjadinya suatu penyakit. Teknik aseptic dilakukan untuk menjaga klien
terbebas dari mikroorganisme.
Ada dua tipe teknik aseptic yaitu :
- Medical asepsis (teknik bersih)
Ø Meliputi prosedur yang dilakukan untuk menurunkan dan mencegah penyebaran mikroorganisme
Ø Tindakan yang termasuk dalam teknik bersih adalah : cuci tangan, mengganti linen
Ø Pada
teknik bersih, suatu area dikatakan terkontaminasi jika
diwaspadai/terdapat pathogen. Misalnya : bed yang telah dipakai, lantai,
dan kasa yang basah.
2. Surgical asepsis (teknik steril)
Ø Prosedur yang dilakukan untuk meniadakan mikroorganisme dari suatu area baik bagian tubuh maupun ruangan.
Ø Tindakan yang termasuk dalam teknik steril adalah : sterilisasi ruangan oprasi.
Ø Pada
teknik steril, suatu area dikatakan tidak steril jika tersentuh benda
yang tidak steril. Misalnya : sarung tangan bagian luar tersentuh
tangan, alat steril tersentuh tangan.
Scrubbing (Cuci Tangan)
Cuci
tangan merupakan tindakan yang penting untuk dilakukan dengan tujuan
mencegah mikroorganisme baik dari perawat ke klien maupun klien ke
perawat.
Menurut Larson, ’82 dan Aylette, ’92 pelaksanaan cuci tangan tergantung pada :
Ø Intensitas/frekuensi kontak dengan klien dan bahan yang terkontaminasi
Ø Tingkat/jumlah kontaminasi yang akan terjadi
Ø Ketahanan klien dan tim kesehatan terhadap infeksi
Cuci tangan harus dilakukan pada saat :
Ø Awal mulai shift
Ø Sebelum dan sesudah kontak dengan klien
Ø Sebelum melakukan prosedur invasive
Ø Sebelum dan sesudah melakukan perawatan luka
Ø Setelah kontak dengan cairan tubuh, meskipun sudah menggunakan sarung tangan
Ø Setelah selesai shift, sebelum pulang
Pelaksanaan
cuci tangan minimal dilakukan selama 10-15 detik.Penggunaan sabun anti
mikroba dilakukan jika perawat ingin menurunkan jumlah mikroba, termasuk
saat kontak dengan klien lansia, yang mengalami imunosupresi, mengalami
kerusakan pada sistim integumen dan saat akan melakukan tindakan
invasive. Contoh sabun antimikroba adalah : Klohexidin glukonat,alcohol
dan iodofor
Prosedur telah dijelaskan diatas.
Gloving ( Memakai Sarung tangan )
Sarung
tangan digunakan untuk mencegah terjadinya transmisi pathogen baik
secara langsung maupun tidak langsung. Penggunaan sarung tangan menurut
CDC (Centrr for Disease Control and Prevention ) akan menurunkan :
Ø Kemugkinan terjadinya kontak dengan mikroorganisme yang infeksius
Ø Resiko penyebaran flora endogen dari perawat ke klien
Ø Resiko penyebaran mikroorganisme dari klien ke perawat
Sarung tangan digunakan pada saat :
Ø Mengalami luka pada kulit
Ø Melakukan tindakan invasive
Ø Beresiko untuk terpapar dengan darah dan cairan tubuh
· Alat dan bahan
- Set handscond
- Korentang (untuk teknik steril) kondisikan kebutuhan, jika sarung tangan di dalam kemasan steril maka tidak perlu korentang
· Prosedur pelaksanaan pemakaian:
NO
|
TAHAP-TAHAP PELAKSANAAN TINDAKAN
|
1
|
Menyiapkan alat:
Pack yang berisi sarung tangan
Meja/permukaan yang bersih/steril untuk meletakkan pack sarung tangan
|
3
|
Ambil
sarung tangan pertama dari pack menggunakan korentang, kemudian
pegang sarung tangan dengan cara memegang manset (lipatan sarung
tangan) bagian dalam, kembalikan korentang ke tempatnya
Sarung tangan diangkat dan jauh dari badan, seatas pinggang, sarung tangan bagian jari-jari berada di bawah
|
4
|
Selipkan atau masukkan tangan pertama pada sarung tangan..
Hanya boleh memegang bagian dalam sarung tangan saja
|
5
|
Ambil
sarung tangan kedua dari pack dengan tiga jari tangan yang sudah
menggunakan sarung tangan di sisi bawah manset. Angkat sarung tangan
jauh dari badan setinggi pinggang, masukkan tangan ke dua kedalam
sarung tangan dan hanya boleh memegang bagian dalam sarung tangan saja
|
6
|
Tarik sarung tangan setinggi pinggang dengan tangan pertama yang sudah memakai sarung tangan tanpa menyentuh kedua lengan
|
7
|
Menghindari menyentuh benda lain disekitarnya
|
· Prosedur melepas sarung tangan
- Jika
sudah selesai melakukan tindakan lepas sarung tangan denga cara tangan
kanan menarik sarung tangan bagian telapak tangan sisi dalam dan
kemudian tarik sampai lepas
- dan genggam handscond yang sudah terlepas oleh tangan kanan.
- Kemudian tangan kiri bergantian melepas handscon tangan kanan dengan menarik sisi dalam sarung tangan sampai terlepas.
- Hal
ini memudahkan dalam pemilahan saat sarung tangan akan di gunakan
kembali sehingga tidak tertukar nomer besar dan nomer kecil karena
sarung tangan sudah menyatu.
Referensi
Nursalam, 2008, Proses dan dokumentasi keperawatan, ed II, Salemba Medika, Jakarta
Departemen kesehatan RI , 1995, Instrumen evaluasi penerapan standar asuhan keperawatan di rumah sakit, cetakan ke-1, Dirjen Depkes. Jakarta
Potter and Perry. (2004). Fundamental of nursing:Concepts,process & practice. Fourth Edition.St. Louse, Missouri: Mosby-year Book,Inc.
Enykus, 2003, keterampilan dasar dan prosedur perawatan dasar, ed 1. Semarang, Kilat press
Pery, Anne Griffin, Potter, patricia A.,(1999). Fundamental Keperawatan Konsep proses dan praktek.EGC: Jakarta
Pery, Anne Griffin, Potter, patricia A., Yasmin, Asih (editor). (1999). Buku Saku Ketrampilan Dan Prosedur Dasar. EGC: jakarta
Taylor, C., Lilis, C., and LeMone, P., ( 1998 ). Fundamental of Nursing : the art and science of nursing care ‘Lippincott.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar